Ahad, 10 Julai 2011

PUISI : KUAK TANAH BERTUAH

Kami anak-anak Kuak,
Bediam di daerah kecil,
Nun jauh dari Ibu Kota,
Di ceruk pedalaman,
Jalannya tak terjaga,
Berlubang, berlopak dan,
bernajis pada wajahnya,
Floranya masih menghijau,
Faunanya terus bercambah,
Sungainya masih elok mengalir,
Penghuninya yang berbudi dan berbakti.


Kami anak-anak Kuak,
Di tanah bertuah ini kami lahir,
Di sini kami belajar erti kehidupan,
Di sawah bendang kami bermain,
Di kali kami bergantung harap,
Hasil getah pintu rezeki kami,
Kami tahu tentang adat dan budaya,
Kami tahu hukum hakam agama.


Kami anak-anak Kuak,
Terlahir dalam era pascamerdeka,
Berkat perjuangan nenek moyang terdahulu,
Kami hidup selesa dan bahagia,
Di tanah bertuah ini,
Kami berjanji dan bertekad,
Tak lagi rela ia jatuh di tangan musuh durjana.


Kini,
Setelah 53 tahun Merdeka,
Kami diasuh pembangunan,
Kami dimomok pemodenan,
Kami telah keluar dari kepompong kekampungan,
Anak-anak kami sudah pandai tulis baca dan kira,
Ada yang telah menawan puncak menara gading,
Mendakap ilmu untuk sampai cita-cita,
Membela anak bangsa,
Berbudi pada tanah tumpah darah,
Dan,
Memajukan tanah bertuah ini.


( oleh : Anak Jati Kuak Hulu 2.07.2011 )

1 ulasan:

  1. Kuciptakan puisi ini istimewa buat warga Kuak yang tercinta.Melalui baris-baris dalam puisi ini aku menceritakan apa itu daerah kecil Kuak, suasana di Kuak,kehidupan di kampung,nikmat generasi muda pascamerdeka Kuak, pembangunan di Kuak dan pendidikan di Kuak.Gabungan semua elemen ini maka terhasillah sebuah puisi yang bertajuk "Kuak Tanah Bertuah".Titipan Anjkh.

    BalasPadam